Senin, 11 April 2011

Password Cracking

Istilah password cracking sering digunakan untuk pembobol jaringan, suatu sistem yang tanpa tool guna membongkar suatu informsi yang menggunakan password. Untuk melakukan password cracking kita harus tau dimana file password yang mau di-crack.
Password cracking adalah proses menemukan kata kunci rahasia dari data yang telah disimpan dan atau dikirim oleh sistem komputer. Pendekatan umumnya dengan secara terus-menerus menebak password yang ingin di-crack. Tujuan password cracking adalah untuk membantu user memperoleh kembali password yang hilang/lupa, untuk mendapatkan hak-hak akses ke sebuah sistem, atau sebagai ukuran pencegahan oleh administrator sistem untuk mengecek password-password yang dapat di-crack dengan mudah. Istilah password cracking terbatas untuk menemukan kembali satu atau lebih plaintext password dari password yang di-hash.

Password cracking membutuhkan attacker yang dapat mengakses hashed password, ataupun dengan membaca database verifikasi password maupun dengan mencegah hashed password dikirim ke jaringan luar. Dapat juga dengan sebuah cara mencoba-coba memasukkan password sampai benar seperti yang dikenal dengan metode brute force attack.
Kali ini saya akan menyajikan konsep untuk pembongkaran password, tool yang dapat anda gunakan adalah WinXpPassRemover berikut langkah-langkah untuk menggunakannya:
1.Extract file hasil download anda, sehingga akan muncul file Win Key Password Removal.nrg. Ekstensi *.nrg adalah ekstensi image ala Nero. Jadi, gunakanlah Nero untuk mem-burningnya.
2.Selanjutnya, pastikan anda telah menentukan booting dari CD sebagai booting pertama CPU, dan biarkan proses berjalan.
3.Selanjutnya, jika anda berhadapan dengan tampilan berikut, berarti password windows anda sebelumnya sudah ada yang mengcrack. Dan untuk melancarkan proses, tekan saja "N".
4.Tekan Y sebagai konfirmasi bahwa anda akan me-reset password account tersebut.
5.Jika anda merasa tidak ada account lain yang akan direset, tekan saja N untuk mengakhiri proses. Kemudian, keluarkan CD (Compact Disc, bukan Celana Dalam) anda lalu tekan sembarang tombol untuk me-restart PC.
Kini andapun dapat login dengan bebas.

Selamat Mencoba. :)

Jumat, 25 Maret 2011

Kriptografi Hibrid


Sistem ini mengggabungkan chiper simetrik dan asimetrik. Proses ini dimulai dengan negosiasi menggunakan chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan private key/session key yang akan dipakai. Kemudian session key digunakan dengan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation ataupun tukar-menukar data selanjutnya. Suatu session key hanya dipakai sekali sesi. Untuk sesi selanjutnya session key harus dibuat kembali.

Pendistribusian Key
Dalam pendistribusian suatu key dapat dilakukan dengan bermacam cara misalnya download, diberikan secara langsung dsb. Untuk mencegah pemalsuan key oleh pihak ketiga maka diperlukan adanya certificate.

Protokol pernyetujuan key
Atau disebut juga protokol pertukaran key adalah suatu sistem dimana dua pihak bernegosiasi untuk menentukan secret value. Contohnya adalah SSL (secure socket layer).

Kriptografi Asimetris (Kunci Publik)



Algoritma asimetris pertama kali dipublikasikan oleh Diffie dan Hellman pada tahun 1976 dalam papernya yang berjudul “New Directions in Cryptography”. Contoh dari algoritma asimetris adalah RSA, ElGamal, McEliece, LUC dan DSA (Digital Signature Algorithm).

Algoritma publik-key juga disebut algoritma asimetris yang dirancang sehingga key yang digunakan untuk enkripsi berbeda dengan key yang digunakan untuk dekripsi. Selanjutnya key dekripsi tidak dapat dihitung dengan dari key enkripsi. Algoritma tersebut disebut public-key karena key enkripsi dapat dibuat secara public. Orang asing dapat menggunakan key enkripsi tersebut untuk mengenkripsi sebuah pesan, tetapi hanya orang tertentu dengan key dekripsi sepadan dapat mendekripsi pesan tersebut. Dalam sistem ini key enkripsi sering disebut public key sedangkan key dekripsi sering disebut private key.

Dalam assymmetric cryptosystem ini digunakan dua buah kunci. Satu kunci yang disebut kunci publik (public key) dapat dipublikasikan, sedang kunci yang lain yang disebut kunci privat (private key) harus dirahasiakan. Proses menggunakan sistem ini dapat diterangkan secara sederhana sebagai berikut : bila A ingin mengirimkan pesan kepada B, A dapat menyandikan pesannya dengan menggunakan kunci publik B, dan bila B ingin membaca surat tersebut, ia perlu mendekripsikan surat itu dengan kunci privatnya. Dengan demikian kedua belah pihak dapat menjamin asal surat serta keaslian surat tersebut, karena adanya mekanisme ini. Contoh sistem ini antara lain RSA Scheme dan Merkle-Hellman Scheme.
Setiap cryptosytem yang baik harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
• Keamanan sistem terletak pada kerahasiaan kunci dan bukan pada kerahasiaan algoritma yang digunakan.
• Cryptosystem yang baik memiliki ruang kunci (keyspace) yang besar.
• Cryptosystem yang baik akan menghasilkan ciphertext yang terlihat acak dalam seluruh tes statistik yang dilakukan terhadapnya.
• Cryptosystem yang baik mampu menahan seluruh serangan yang telah dikenal sebelumnya
Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan cryptosystem yang relatif mudah dibuka, alasannya adalah mereka tidak mengetahui sistem lain yang lebih baik serta kadang kala terdapat motivasi yang kurang untuk menginvestasikan seluruh usaha yang diperlukan untuk membuka suatu sistem.
Algoritma asimetrik disebut juga algoritma kunci publik. Disebut kunci publik karena kunci yang digunakan pada proses enkripsi dapat diketahui oleh orang banyak[1] tanpa membahayakan kerahasiaan kunci dekripsi, sedangkan kunci yang digunakan untuk proses dekripsi hanya diketahui oleh pihak yang tertentu (penerima). Mengetahui kunci publik semata tidak cukup untuk menentukan kunci rahasia. Pasangan kunci publik dan kunci rahasia menentukan sepasang transformasi yang merupakan invers satu sama lain, namun tidak dapat diturunkan satu dari yang lain. Dalam sistem kriptografi kunci publik ini, proses enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda, namun kedua kunci tersebut memiliki hubungan matematis (karena itu disebut juga sistem asimetris). Adapun proses kriptografi asimetris secara umum dapat kita lihat pada Gambar
Proses Kriptografi Asimetris
Algoritma kunci asimetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:
Kelebihan :
a. Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat diatasi.
b. Manajemen kunci pada suatu sistem informasi dengan banyak pengguna menjadi lebih mudah, karena jumlah kunci yang digunakan lebih sedikit.
Kekurangan :
a. Kecepatan proses algoritma ini tergolong lambat bila dibandingkan dengan algoritma kunci simetris.
b. Untuk tingkat keamanan yang sama, rata-rata ukuran kunci harus lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran kunci yang dipakai pada algoritma kunci simetris.
Contoh skema enkripsi kunci asimetrik adalah [1]:
a. DSA (Digital Signature Algorithm)
b. RSA
c. Diffie-Hellman (DH)

Kriptografi Simetris (Kunci Rahasia)



Algoritma kriprografi simetris adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya, sedangkan algoritma kriprografi asimetris mempunyai kunci enkripsi dan kunci dekripsi yang berbeda. Algoritma kriprografi simetris sering disebut algoritma kunci rahasia, algoritma kunci tunggal, atau algoritma satu kunci, dan mengharuskan pengirim dan penerima menyetujui suatu kunci tertentu. Kelebihan dari algoritma kriprografi simetris adalah waktu proses untuk enkripsi dan dekripsi relatif cepat. Hal ini disebabkan efesiensi yang terjadi pada pembangkit kunci. Karena prosesnya relative cepat maka algoritma ini tepat untuk digunakan pada sistem komunikasi digital secara real time seperti GSM.
Dalam symmetric cryptosystem ini, kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi pada prinsipnya identik, tetapi satu buah kunci dapat pula diturunkan dari kunci yang lainnya. Kunci-kunci ini harus dirahasiakan. Oleh karena itulah sistem ini sering disebut sebagai secret-key ciphersystem. Jumlah kunci yang dibutuhkan umumnya adalah :
nC2 = n . (n-1)
--------
2
dengan n menyatakan banyaknya pengguna.
Contoh dari sistem ini adalah Data Encryption Standard (DES), Blowfish, IDEA.
Disebut sebagai algoritma simetris, karena dalam proses enkripsi dan dekripsinya menggunakan kunci yang sama. Algoritma enkripsi dan deskripsi bias merupakan algoritma yang sudah umum diketahui, namun kunci yang dipakai harus terjaga kerahasiaanya, dan hanya diketahui oleh pihak pengirim dan penerima saja. Kunci ini disebut sebagai private key. Sebelum berkomunikasi kedua pihak harus bersepakat lebih dahulu tentang kunci yang dipergunakan. Pendistribusian kunci dari satu pihak ke pihak lainnya memerlukan suatu kanal tersendiri yang terjagaan kerahasiaannya.

Algoritma kunci simetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:
Kelebihan :
1. Waktu proses untuk enkripsi dan dekripsi relatif cepat, hal ini disebabkan karena efisiensi yang terjadi pada pembangkit kunci.
2. Karena cepatnya proses enkripsi dan dekripsi, maka algoritma ini dapat digunakan pada sistem secara real-time seperti saluran telepon digital.
Kekurangan :
1 Untuk tiap pasang pengguna dibutuhkan sebuah kunci yang berbeda, sedangkan sangat sulit untuk menyimpan dan mengingat kunci yang banyak secara aman, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam hal manajemen kunci.
2 Perlu adanya kesepakatan untuk jalur yang khusus untuk kunci, hal ini akan menimbulkan masalah yang baru karena tidak mudah u menentukan jalur yang aman untuk kunci, masalah ini sering disebut dengan “Key Distribution Problem”.
3 Apabila kunci sampai hilang atau dapat ditebak maka kriptosistem ini tidak aman lagi.
Contoh skema enkripsi kunci simetrik adalah :
a. DES (Data Encryption Standard)
b. IDEA (International Data Encryption Algorithm)
c. FEAL
Algoritma-algoritma sandi kunci-simetris
Beberapa contoh algoritma yang menggunakan kunci-simetris:
• DES - Data Encryption Standard
• blowfish
• twofish
• MARS
• IDEA
• 3DES - DES diaplikasikan 3 kali
• AES - Advanced Encryption Standard, yang bernama asli rijndael